Blog ini adalah sarana pelampiasan emosi dalam diri ini, kadang marah, sedih, bahagia, dongkol.. dll.
jadi isinya lebih banyak curhatan ajah sih..

Dwi Afrini Risma. Com

Welcome

Maked by a girl who is becoming a woman

Selasa, 13 Oktober 2009

Maluuuuuuuuuuuuuuuu.............

saat ini aku merasa malu banget...

gimana nggak, aku tuh tertutup banget dengan masalah pribadi khususnya asmara...

cie.. cie..

beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti ONMIPA yang aku jalani dengan penuh kegagalan,wajah dosen pembimbing masih tergambar jelas dalam ingatanku saaat beliau membekali kami dengan petuah-petuah azimatnya. Kata-kata "marwah" masih terngiang-ngiang di pendengaranku. Saat itu yang ada dibenakku, bagaimana caranya agar aku bisa menghindar dari ONMIPA ini, di saat yang sama aku juga merasa aneh dan beruntung sekali, pasalnya tanpa tahu alasan yang pasti, aku dinyatakan lulus seleksi tingkat universitas..

karena memang dasar bego dan malasnya diriku, ditambah dengan sedikit rasa keputusasaan dan ketidakseriusan, di hari kala bimbingan jelang keberangkatan berlangsung, aku bukannya belajar, malah curhat di selembar kertas yang disediakan jurusan khusus untuk mengerjakan latihan (salah satu bentuk KKN yang terlupakan).
Dengan rasa yakin, karena pak dosen ga bakalan baca, bahkan ga ada yang bakal baca kecuali diriku, maka ku keluarkan semua uneg-uneg yang nongkrong dalam otakku saat itu.

Tiga-Empat bulan setelah itu, seorang juniorku datang kerumah buat minjam koleksi soal yang aku miliki. Karena sedang buru-buru dan sudah tak ingat sama sekali dengan kertas itu, aku berikan semua koleksi soal yang aku miliki berikut coret-coretan and of course curhatanku yang kuselipkan disana juga terkasih.

Jelang seminggu setelah itu, waktu ngeliat aku di kampus dia memanggilku.
"Kak, thanks ya...", katanya sambil senyam-senyum.
"Untuk apa?", tanyaku bingung.
"Kakak teledor juga ya, ga seharusnya curhatan ditaruh sembarangan!"
"Ha???" tanyaku semakin bingung.
"iya...", katanya lagi dengan senyum yang... bingung deh...
.....

dialog selanjutnya rahasia kami berdua ajah...
pelajaran berharga yang bisa aku petik...
jangan pernah percayakan rahasiamu pada siapa pun juga meskipun itu hanya kertas ataupun diary.. hahahaha...

Kamis, 10 September 2009

Siang-Siang gini nih...

Waktu KKN Kemaren....

Alhamdulillah aku sudah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata-ku di Negeri seribu suluk, Kabupaten Rokan Hulu. Sebagai bahan seru-seruanku dan teman-teman, aku dan ketiga teman perempuan yang ada di kelompokku memutuskan untuk memberikan gelar pada setiap anggota kelompok kami. Sepertinya aku bakalan mendeskripsikan sedikit tentang teman-temanku.


Isnaeni Rahmat, sang ketua. Orangnya pendiam, ga banyak omong, alim, aneh, ga suka anak kecil bahkan cenderung takut kaleee, low profile, santun, dan paling sering patah hati sampai-sampai lagu Tenda Biru jadi lagu wajib sang ketua kami ini. Hehehe.. awalnya dia kami beri gelar “Mat Kuntet”, ini karena postur tubuhnya yang paling pendek di antara yang lainnya, ternyata di pertengahan jalan, gelar ini akhirnya diubah menjadi Mr. Mat Cool, hingga akhirnya aku menyebutnya sebagai “idola”. Maklum, doi banyak fansnya sih.


Atika Fimaira, sang playgirl sejati. Doi suka banget pake istilah-istilah yang vulgar, seperti “MELACUR”, singkatan dari Melakukan Curhat. Tapi, aslinya mami (panggilan yang kami anugerahi untuknya) orangnya baik banget, hobbi jalan-jalan, suka ngepel (ini nih, hobby unik dan menguntungkan, aktifitas mami tuh bangun tidur-nyapu-ngepel lantai). Mami berjiwa petualang tinggi, dan sering bawa aku jalan-jalan. hehehe… oya, mami tuh suka banget kehilangan barang-barangnya, hingga si Ito selip bĂȘte abisnya mami sering minta tolong dicariin barangnya. Prinsip hidup mami sebelum ketemu papi Arman (nama pacar mami di Kaiti) adalah “di mana bumi dipijak, di situ cabang dibuka (baca: cowok di cari)”. Tapi pesona dan kebaikan hati papi Arman, mampu sedikit melunturkan jiwa ke-playgirl-an mami. Semoga…


Eka Diesti Indra, sebelumnya dengan kejam diberi gelar “Eka Gigi”, ini karena…. Tahu sendirilah. Sampai akhirnya timbul protes keras dari para pria di kelompok kami, eka diberi gelar “Eka Rajin”, dari mana datangnya?! Tanya lah pada yang ngasi gelar. Orangnya asyik dan baik. Doi sayang banget dengan anak cewek, karena doi bilang dia ga punya saudara cewek. Eka rada cool sih, Cuma ga se cool si Idola. Anak-anak cewek yang ada di Kaiti terpesona dan sayang banget sama Eka, karena itu aku kasi gelar “Eka yang Mempesona”, sedangkan adik-adik itu bilang, eka mirip ama Boy sandy. Benar ga ya?! Tanyalah pada rumput yang bergoyang.


Agnes Natalia Lubis, awalnya sih dikasi gelar “Nez Dandan” karena doi ga pernah lepas dari yang namanya perawatan wajah, maklum, kulitnya sensitive, hingga mudah berjerawat. Akhirnya, berkat dukungan Bang Adam baek, gelar Nez dandan diubah menjadi “Ito selip”, ito adalah panggilan untuk saudara laki-laki ataupun perempuan dalam bahasa batak, dan selip karena si ito hobby banget nyelip diantara kami, saat lagi sedang cerita ataupun mau tidur. Ito orangnya introvert, aku selalu curhat sama ito, termasuk ketika aku jatuh cinta dengan seseorang. Cie.. cie… oya, kami juga sering liatin bintang kalo malam-malam. Karena langit kaiti tuh indah banget kalo malam hari, banyak bintang.
Adam Wahyudi, atau lebih sering disapa sebagai bang adam baek. Soalnya bang adam tuh orangnya baik banget (meskipun sebelumnya dengan kejam dikasi gelar adam Jidat ama Mami). Bang Adam adalah salah satu sosok yang aku kagumi, pasalnya beliau dengan latar belakangnya sebagai anak mapala, mampu melakukan apapun yang hanya bisa dilakukan oleh sebagian orang saja, Bang Adam serba bisa, T O P deh pokoknya. Satu yang unik dari Bang Adam, yang bikin aku pengen ketawa meski sedang sesedih apapun dan kangen, ketawanya bang Adam. Unik, lucu, dan enak aja didengar. Hehehehe….
Brian Aristo Hutagaol, alias Bian Mentel alias Bian Gaol alias Om Ganteng. Tiap panggilan itu punya sejarahnya lho… mahasiswa jurusan agrobisnis fakultas pertanian ini gayanya lebih kini bila dibandingkan dengan yang lainnya. Kalo lagi berfoto pose nya pasti unik-unik, lucu, lepas, dan ekspresif. Pokoknya gaol banget deh… Oh ya, Putri (anak Kak Lenny, pemilik markas besar para cewek yang masih berusia 4 bulan) seneng banget kalo digendong oleh Brian, jelas ajalah, Brian kan Om Ganteng, “sapa sih yang ga seneng digendong Om Ganteng” (kira-kira seperti itulah suara batin Putri). Kalo mau nyari Bian di siang hari, cukup cari di warung depan posko, karena biasanya Brian nongkrong di situ.


Febri Newita, alias Ririn Nyinyiah alias Yin F2 alias tante. Kok bisa ya, Febri Newita jadi Ririn?! Ririn sendiri bingung. Ririn tuh suka banget ngomong keras-keras, volume nya gede banget, kadang cenderung teriak menurutku. Truz, ngomongnya banyak banget, makanya cowo-cowo ngasih gelar “Nyinyiah”, kalo kami ngasi gelar tante, abisnya kayak tante-tante cerewetnya. Beda dengan aku yang calm.. wkwkwkwkwk… (calm dari Hongkong). Jika dihitung dari segi frekuensi airmata, Ririn tuh pemenang award “Miss Paling sering Nangis”, habisnya paling selalu nangis, apa masalahnya?! Hanya Ririn yang tahu. Ririn tuh selalu lapar, sering makan, tapi sedikit-sedikit, makanya badannya segitu-segitu ajah. Satu lagi nih, Ririn tuh kalo marah atau lagi ada masalah, suka jegang-jegang dan bikin panic semuanya. Hmm…. Manusia memang beraneka ragam sifat dan karakternya ya..


Wendi Anwar, alias Wendi Ci’ lale’ alias Wendi Maniez. Dikasih gelar Ci’ Lale coz diwajahnya ada tahi lalat, Wendi kalo lagi senyum manieeeeezzzz banget, makanya dikasi gelar Maniez (tapi kok mirip panggilan kucing yaph?! Siapa sih yang tega memberikan gelar tersebut?!). Alumni SMA 8 ini katanya mirip banget dengan Kasino DKI, selain itu Wendi tuh punya ciri khas, yaitu rambut keritingnya yang kalo dipanjangin mirip rambutnya giring yg brekele… lucu kan?!


The last but not least, Alda Reil Al-Furqon, alias Alda Letoy alias Alda Kuat. Kontradiktif banget kan gelarnya, gelar letoy itu diberikan karena gaya jalannya yang lembut banget… namun, di sisi lain, Alda tuh terkenal sebagai peraih gelar “Cowo Pengangkat Air Terbanyak Selama KKN”. Habisnya cowo yang lain ga peduli dengan kami, cewe-cewe yang mau masak ataupun nyuci piring. Applause buat Alda deh… Plok… Plok… Plok… (suara tepuk tangan tuh..!!!) Alda tuh paling mudah banget terpancing emosinya. Cepat marah, padahal kami Cuma bercanda. Hm…. Once more, tiap manusia tuh unik.


Ada sedikit pengalaman yang menggelikan di saat aku sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-ku di desa Kaiti beberapa waktu yang lalu. Ini tentang…. Sebut saja dia Mr. Cool (abis orangnya dingin banget, aku selalu bilang, “kalo ditaruh air di sampingnya, bakalan dingin. Lebih lama dikit bisa beku tuh air”) tahu kan siapa?!


Hari itu, adalah hari kedua kami di Kaiti, kami sudah sepakat untuk gotong royong membersihkan posko KKN. Jadi, sebagai ketua yang bertanggung jawab dan peduli anggota, Rahmat pun pulang ke rumahnya untuk mengambil alat-alat gotong royong, seperti cangkul, parang dsb (satu lagi nih, Rahmat tuh aslinya dari Pasir Pengarayan). Seketika Rahmat pergi, datanglah sepasang suami istri bersama pak Kades mengendarai mobil dengan plat nomor kendaraan berwarna merah. Bapak itu berpakaian ala pejabat, dari baju kaos yang dipakainya keliatan banget harganya sekitar 500ribuan, terus menggunakan topi dengan tulisan pengawas atau penyidik gituh, aku juga ga pasti, soalnya lupa. Sedangkan sang Ibu berpakaian selayaknya ibu-ibu lah. Dari cara bersikapnya sepertinya bapak dan ibu itu udah haji deh (pikiranku saat itu). Pak Kades hormat banget dengan Bapak itu, seperti pejabat penting dari manaaaaa gituh…
“Dari mana saja ni asal adik-adik?” kata sang Bapak.
“Macam-macam, Pak. Ada yang dari Pekanbaru, Teluk Kuantan, Ujung Batu Sosa, Dumai, Duri, ada juga yang dari Pasir Pengarayan, Pak. Namanya Rahmat.” Jawab Eka dengan ramahnya.
“oh… ada juga yang dari Pasir Pengarayan ya?!” gumam sang Bapak.
“Baik-baik saja di sini kan? Pandai-pandai bergaul, dekati ketua pemuda, ada yang bawa gitar tidak? Jangan kalian ngumpul-ngumpul bergitar pula di sini, berikan contoh yang baik sebagai mahasiswa.” Nasehat sang bapak.
Selang beberapa menit, Rahmat pun datang.
“Ha.. ini yang namanya Rahmat, Pak. Yang asli dari Pasir Pengarayan, Pak.” Ujar Eka.
Rahmat pun masuk dan langsung menyalami ibu dan bapak tadi.
“Isnaeni Rahmat, lahirnya di Tanjung Pinang, jadi tidak anak Pasir Pengarayan asli, tapi besarnya di sini. Diberi nama Isnaeni, karena lahirnya di hari senin, Rahmat itu, karena kelahirannya rahmat bagi keluarga kami”. Ujar sang Bapak.

Uupssss….

Ternyata sang pejabat dan istrinya tuh, orangtuanya Mr.Cool. kontan aja Eka malu banget. Kami aja ketawa dengarnya. Pasalnya dari tadi kami diam ajah, hanya Eka aja yang sok ramah… Wkwkwkwk.. Kenapa Pak Kades begitu hormat, karena ayah Rahmat Kadis Perhubungan Rohul yang dikenal ramah dan disegani masyarakat Rohul. Pelajaran berharganya adalah, jangan sok ramah, ataupun sok tahu, kalau nggak mau malu. Dan ternyata pepatah lama itu benar, Diam Adalah Emas. (Sorry ya Eka!!!).


Peristiwa lucu yang lainnya terjadi tepat pada tanggal 17 Agustus, dua hari sebelum kepulangan kami ke Pekanbaru. Pagi itu aku dan ito udah nangkring di posko untuk menanyakan lokasi upacara kami pagi itu. Saat itu, sang Idola (untuk kisah ini aku pake istilah idola, karena saat itu gelar yang digandrungi untuk ketua adalah idola) udah steady dengan kemeja hitam dan pakaian wajibnya (biasa, celana goyang plus sepatu bapak-bapaknya). Aku dengan lugunya ngomong gini.
“Rahmat, bisa ngomong berdua sebentar?”
Oh ya, sebagai informasi nih, waktu itu kami sedang ngumpul, ada Ito, Brian, Alda, Aku, dan Rahmat. Sedangkan Ririn udah berangkat duluan diantarin bang Rudy, Mami ge terbaring cape di markas karena baru pulang dari AM, Wendi lagi mandi, Bang Adam udah pergi entah kemana, dan Eka sedang terbaring lemas karena sakit kepalanya kambuh.
“Ngomong aja”, kata idola.
“Dwi maunya ngomong berdua ajah”
“Ngomong ajalah di sini, ga pa pa dowh”, ujar Idola dengan gaya Sok Coolnya.
“Nggak aah.. nanti Rahmat malu”
“Santai ajalah…”, lagi-lagi dengan gaya sok coolnya yang udah mulai bikin aku bĂȘte.
“Ya udah, tapi beneran ya..!!!” tegasku sekali lagi.
“Iya, ngomong aja wi!” tetap dengan gaya sok coolnya.
“CD (baca: Celana Dalam alias Kolor) Rahmat yang ada di dalam jok Honda motor tolong diambil dong, soalnya dwi nanti mau ngambil gembok susah”
“CD yang mana?” Idola terlihat sedikit bingung.
Segera saja aku buka jok motornya Idola. Si Idola dengan gaya sok coolnya bilang gini.
“oh di sini, Mat udah nyari dari kemaren, Mat kira hilang atau tertinggal di Menaming kemarin!”


Setelah mengambil CD abu-abunya, Si Idola pun ngeloyor ke belakang mungkin karena malu atau memang udah mati rasa atau apalah, meninggalkan kami yang lagi sakit perut karena ketawa liat gaya dan wajahnya yang memerah karena malu.
“Wuih… tega banget dwi bikin Idola malu”, kata Om Ganteng sambil ketawa.
“Habisnya diajak ngomong berdua nggak mau. Ya udah…” jawabku kesal bercampur geli.
Malam sebelumnya, saat aku dan mami menghadiri Pesta Rakyat Rokan Hulu, Mami sempat ngomel-ngomel karena CD abu-abunya Rahmat. Saat mau ngambil gembok motor di dalam jok motor, kami dikagetkan dengan pemandangan CD terbentang segitiga di atas gembok. Mami ngambek ga mau kunciin motor, dari pada ambil resiko kehilangan motor yang notabene minjem, terus pulang jalan kaki dari Kantor Bupati sambil nangis-nangis, karena tak satupun dari kami yang bawa ponsel. Akhirnya aku siapkan diri dengan segala resiko yang akan terjadi dengan mengambil gembok itu, setelah mengumpulkan segenap keberanian dan kekuatan dan menghapus rasa malu.


Masa KKN memang masa-masa yang penuh dengan cerita yang tak terlupakan, tak hanya suka dan tawa, tapi sedih dan airmata juga menghiasi kisah kami. Ada kenangan indah dan banyak juga kenangan pahitnya. Semuanya kami terima dengan lapang dada dan berpikiran positif. Buat teman-teman, Dwi d’CuteZ alias Dwi So* Cute alias De2’ mohon maaf kalau selalu bikin kesal, marah, jengkel, sakit hati dan sejenisnya. Maklum ajah, seperti kata ketua, Dwi tuh orangnya sensitive banget, suka ngambek.


Buat Alda dan Eka, semuanya… maaf kalo lagi bad mood, dwi emang suka main pergi ngeloyor ga jelas gitu, truz diam ga jelas, duh, pokoknya ngga’ jelas deh. Semoga KKN ini jadi pelajaran berharga yang tak terlupakan sepanjang usia kita. Amin…

Sekian


Wassalam
U(^o^)U

KKN Kaiti



Nih... foto kita2 lagi di kantor Desa Rambah Tengah Barat, Kaiti...

Selasa, 21 April 2009

Do'a dikala ragu akan dirinya...


Sahabat, beberapa waktu yang lalu.
Seorang teman yang budiman memberikan aku secarik kertas.
Yang isinya menyentuh hatiku.
Tulisan ini saya posting khusus,
Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih,
nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan.
Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Bila Aku Jatuh Cinta





Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !

My Beautiful Day


Today is my birthday, I’m really happy. Mama rela menyisihkan waktunya khusus untuk merayakan ulang tahunku yang ke-21. Gitu juga papa dan atri. Mereka rela ditinggal mama di Dumai, Cuma karena aku. I love you all.

Saat ini, meskipun mama sudah kembali pulang, tapi aku cukup bahagia dan senang sekali. Sms, telepon ucapan selamat ulangtahun tak henti-hentinya berdatangan sejak pukul 00.01 malam tadi. Jadinya, aku masih mengantuk berat karena tak bisa tiduk dengan nyenyak semalaman. Tak hanya itu, sih. Semalam aku juga diguyur dengan air, telur, dan krim kue tart oleh anak-anak kostku. Wah pokoknya habis deh gue. Sebagai informasi nih, mama dan papa Alhamdulillah punya rumah di sini. Jadi dari pada aku menghuninya sendiri, papa dan mama memutuskan dijadikan kost-kostan ajah. Dikerjain oleh hampir 20 orang. Wah ampun deh, lumayan ribet juga. suara teriakan, derai tawa terdengar selama acara lempar-lempar telor. Tak hanya aku yang kena, hampir semua juga kena imbasnya. What a beautiful day, and will never be forgotten.

Hari ini adalah hari pertama aku menginjak usia 22 tahun. Aku tak tahu harus bagaimana, haruskah aku bahagia dengan ulang tahunku atau justru harus bersedih. Karena terang saja, usia kehidupanku alias jatah hidupku berkurang satu tahun. Aku ingin sekedar merefleksi, melihat kembali apa saja yang sudah aku lakukan selama 21 tahun yang lalu, khususnya setahun terakhir ini. Rasa-rasanya aku hanya menghabiskan waktuku untuk hal yang kurang bermanfaat. Andai saja waktu bisa diputar kembali. Akan tetapi, meskipun itu dapat terjadi, sungguh tak pernah ada jaminan semuanya akan menjadi lebih baik. Yang harus aku lakukan adalah memanfaatkan usiaku yang tersisa ini untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Aku benar-benar bahagia hari ini. Aku kira setelah mengantarkan mama ke terminal semua kebahagiaanku akan serta merta berakhir, tetapi nyatanya hari ini aku tak henti-hentinya mendapatkan kebaikan, “Alhamdulillahi bini’mati tutimmatsholihah”… kebahagiaan tak henti-hentinya aku dapatkan. Tepat di tengah hari ini, aku dikejutkan oleh kedatangan teman-teman dari HIMASKA, wadah penyaluran aspirasi dan kreatifitas mahasiswa matematika FMIPA UR (Sekedar informasi lagi nih, Universitas Riau yang sebelumnya dikenal sebagai UNRI kini diubah singkatannya jadi UR, atas pertimbangan sering terjadinya kesalahan pengiriman surat), khususnya bagi diriku sendiri. Tiba-tiba saja Galang (Bupati HIMASKA) mengirimkan sms padaku, katanya mau ke rumah.

Awalnya kukira dia ingin mengambil surat keterangan aktif organisasi yang sebelumnya dia perintahkan padaku untuk membuatnya. Terang saja aku kelabakan, bagaimana tidak?! Aku benar-benar lupa membuatnya. ‘damn’, pikirku. Pelupa banget sih aku jadi sekretaris. Galang yang sebelumnya hampir nggak pernah marah padaku, tiba-tiba saja marah hanya karena surat tersebut dan karena aku tidak hadir pada rapat pengurus semalam. Seperti biasa, aku mencoba menjelaskan kejadiannya kemudian mecoba seupaya mungkin menetralisir keadaan dan tidak terpancing emosi. Karena aku tahu Galang seperti apa, dan sungguh aku tak ingin menyiram minyak di atas api. Galang terus saja mencoba membuat aku kesal, but once again it does not work.

Di tengah-tengah perdebatan itu, tiba-tiba saja Ria, Yessie, Nola dan Ridho (adik Yessie) datang membawa sebuah kue tart cokelat berbentuk hati sambil menyanyikan lagu Happy birthday. Berselang kemudian datanglah Nofri alias adik berotot (aku gelar begitu karena badannya six pack gitu, isinya otot semua), Rahmat atau lebih senang dipanggil AmeQ Nasution, dan bang Defil sobat bandel-bandelanku.

Surprise, really surprise. Sebelumnya aku memang pernah punya mimpi seperti ini, tapi aku segera membuang impianku jauh-jauh karena aku sadar, aku bukan siapa-siapa. Tapi kali ini aku sungguh terharu, ternyata mereka begitu sayang padaku hingga merelakan hari libur mereka hanya untuk bikin surprise party buatku. Semalam aku sempat kesal juga sih, karena mereka nggak ada yang datang di acara makan-makan padahal sebelumnya aku sudah mengundang mereka.
Kak D juga bikin aku senang banget. Semakin hari aku semakin sayang padanya. Cie-cie… Oh ya, hari ini aku juga jadi lega. Sebabnya temanku Ali Assiri yang berasal dari Aceh itu, ternyata tak lupa ataupun marah padaku. Beliau rupanya sedang survey ke hutan sejak sebulan yang lalu, makanya loose contact secara di hutan nggak ada sinyal. Jadi hpnya dititip ke Dilla perempuan yang sangat dicintainya. Akhirnya aku bisa ngobrol dengannya, lumayan penasaran dengan wanita yang bikin Ali klepek-klepek. Hehehe… abisnya, orang se-gokil Ali kok bisa ditaklukkan hatinya. Berarti perempuan ini luar biasa. Ternyata dugaanku benar, Dilla orangnya welcome banget. Pokoknya pas deh buat Ali.

Ngomong-ngomong, aku juga dapat ucapan met ultah dari orang yang sama sekali tak aku duga. Dulu aku pernah berharap dapat ucapan met ultah darinya,tapi just forget it, he never care. But just now I see on my F… he commented and say happy birthday. Eventhough just that’s words but I’m happy enough my dreams become true. Coz it’s the only wish that never became true before. Ye elah, kacau bahasanya deh. Pokoknya hari ini aku happy banget, meskipun my BROTHER sama sekali nggak ngucapin, tapi aku yakin. Dia yang jauh disana selalu ingat padaku, karena kami punya kontak batin sebagai saudara yang takkan pernah terpisahkan. Karena memisahkan pikiran aku darinya sama artinya memisahkan darahku dari tubuhku.

Thank you Allah SWT.
Thanks mama, papa, brother, sister, and my beloved friend. Wish all the best for all of us.

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...


dari Indrianti


Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...

Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... � Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

....setelah itu, ia kembali bertanya...

" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?"

Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari tenteng dia..." ia pun mengambil buku itu

"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu

Mengurangi Kelelahan Mata Ketika Membaca Komputer



1. Aturlah cahaya sehingga tidak terlalu tajam atau terlalu lemah. Kamu tidak usah membelalakkan atau mengecilkan mata. Lebih bagus lagi, tambahkan semacam filter yang mengurangi ketajaman pada monitor (untuk televisi tambahkan beam scope)

2. Biasakan melihat ke layar secara keseluruhan, jangan terlalu terpaku pada huruf atau cursor.

3. Istirahatlah melihat untuk mencegah kelelahan dengan:

a. Mengedipkan mata

b. Melihat ke arah lain, dekat dan jauh, beberapa kali lalu lanjutkan

4. Tiap setengah jam, gerakkan leher dan bahu, pantat dan kaki, juga otot-otot mukamu. Lalu mulai lagi. Atau, berjalanlah barang sebentar.

5. Di optikal kamu dapat memesan kacamata dengan Datalit BT Colour, jenis kaca yang diperuntukkan operator komputer.

6. Letakkan komputer di depanmu sedemikian rupa sehingga jarak mata ke layar kurang lebih 55 cm. (Speed Reading, Soedarso, 2001)

I'm Just Me


“Kak Syanti… Tolong keluarin embernya dong…”, teriakku dari luar kamar mandi.
“Ya, bentar, kakak juga mau selesai”, jawab Kak Syanti.
“Mau ngapain dek? Pake ember segala”, Kak Syanti kemudian keluar dari kamar mandi.
“Biasa, nyuci motor. Tadi habis ganti oli, sekalian diservis.”
“So..?!”
“ya, dicucilah. Tuh udah kotor juga. Maklumlah, udah hapir satu minggu ini, Pekanbaru diguyur hujan mulu.” Jawabku sembari mengambil ember yang langsung ku isi air kemudian kembali ke halaman belakang rumah.
“Kakak temani ya, sambil ngobrol kerjanya. So, ga terasa deh kerjaannya.” Tawarnya padaku.
“Yah… terserah kakak ajah deh.”
Setelah selesai mengisi ember-ember tersebut, aku pun segera memulai aksi. Sepeda motorku sudah menjerit-jerit minta mandiin dari beberapa hari yang lalu. Sebenaranya nggak kotor-kotor amat sih, hanya saja sejak motorku beralih tangan dari adikku kepada aku, inlah kali pertama ia berada dalam kondisi yang memprihatinkan (menurut standar penilaianku lho… klo kamu mungkin punya standar penilaian yang berbeda).
Tak lama setelah aku memulai aksi bersih-bersih, Kak Syanti pun datang membawa cermin, kapas, dan peralatan-peralatan cewe lainnya yang tidak aku ketahui detailnya (ya, jelas ajah lah, secara aku kan lagi konsentrasi ke motor).
“Dek, kok ga dicuci di bengkel ajah sih? Cuma sepulur ribu kok. Dari pada capek-capek kayak gini. Pulang kuliah langsung sibuk di organisasi, baru pulang ke rumah. Eh, baru nyampe langsung cuci motor. Nggak ada istirahatnya lho, minimal duduk dulu lah, hilangkan capeknya. Nanti sakit loh!”
Komentar Kak Syanti di sela-sela kesibukannya mengobrak-abrik mukanya (menurutnya sih “perawatan wajah”, tapi kalau perawatan sebegitu sakitnya?! Ih, takut ah!). sebenarnya Kak Syanti bener juga sih, seharian aku belum istirahat sama sekali. Seluruh waktuku hari ini tak ada yang terbuang sia-sia. Sudah seperti orang sibuk saja. Tapi apa kesibukannya, aku juga nggak ngerti.
“Bener sih, tapi kalau nyuci sendiri Cuma seperempatnya kak, dua ribu lima ratus, udah dapat sampo dan pengkilap motornya. Kalau masalah sakit, insyaallah nggak lah. Justru kemungkinan justru jadi kurus. Hehehehe..”, candaku.
“Lagipula, pasti banyak yang senanglah kalau Rini kurus!!” jawabku enteng sambil mengusap-usap perutku yang tambun. Memang, aku bertubuh besar, malahan dari pertama kali aku menghirup udara di muka bumi ini dengan system respirasi yang diciptakan special buatku, aku belum pernah merasakan yang namanya kurus. Tapi, kurasakan banyak hikmah yang aku dapatkan dibalik nikmat Allah ini, ya salah satunya aku nggak jadi playgirl… wakakaka… becanda doang kok, tapi beneran lho, dengan bertubuh super alias ekstra gede seperti ini, sekurang-kurangnya aku bisa menekan biaya hidup. Terutama kalau masalah baju, maklum aja kalau orang gemuk tuh susah nyari kostumnya, hanya di tempat-tempat tertentu aja, dan jumlahnya juga terbatas. Nggak kebayang deh kalau misalnya aku bertubuh langsing, pasti setiap minggunya aku tuh butuh budget yang besar buat sekedar shopping, ya.. seperti cewe-cewe lainnya.
Ya, inilah aku dan kehidupanku. Namaku Rini seorang mahasiswa semester enam jurusan matematika di FMIPA Universitas Riau. Kedengarannya memang sedikit mengerikan, matematika. Hampir setiap orang nge-judge bahwa matematika tuh sulit banget. Bahkan tak jarang ketika lagi chatting di dunia maya, setiap kali mereka menanyakan program studi yang aku jalani, pasti sebagian dari mereka berdecak kagum padaku. Selanjutnya aku dibilang pintar. Padahal, aku hanyalah mahasiswa dengan kemampuan biasa-biasa saja. Tak terlalu bagus, dan juga tak terlalu buruk. Aku juga tak ingat dengan pasti mengapa aku bisa tiba-tiba memilih jurusan matematika di saat pengisian formulir SPMB, hampir tiga tahun yang silam. Tapi, sekali lagi, mungkin inilah takdir Tuhan, aku hanya bisa bersyukur dan memanfaatkan kepercayaan yang diberikan padaku sebaik-baiknya.
Berbicara masalah belajar, aku tuh cenderung lebih suka menulis seperti ini daripada harus repot-repot mikirin UTS yang akan aku hadapi besok pagi. Aku hanya mahasiswa biasa yang tak punya prestasi yang luar biasa yang cukup membanggakan. Ya, I’m just me.
“Kak, malam ini Allan less ga?” tanyaku pada Kak santi yang sekarang sedang mengkilapkan kuku-kuku di jari-jarinya.
“Ya iya lah dek, Allan udah mau UN nih. Kakak risau dengan ujiannya. Tolong dikasi trik-trik jitunya ya, Rin. Kakak pesimis lho dengan Allan. Melihat gayanya yang ogah-ogahan bikin kakak jadi gimana gitu.”
“Pada dasarnya Allan tuh anaknya pintar loh, Kak. Hanya saja, dia malas banget buka kamus, jadi vocabnya terbatas banget. Tapi jika dibandingkan dari pertemuan pertama, progresnya lumyan lho. Sekarang dia udah bisa mengartikan dan memahami reading yang bikin pusing itu.”
Oh,ya. Selain kuliah, aku juga mengisi waktu luang buat ngajarin Allan adiknya Kak Santi bahasa Inggris. Aku nggak minta bayaran sih, soalnya yang ngajarnya nggak qualified, kemampuanku sangat terbatas hanya bermodal pelajaran SMA dulu. Karena bahasa Inggrisku juga nggak bagus-bagus amat. Allan belajar denganku sejak proses pembelajaran bahasa inggris di sekolahnya serta merta berhenti. Guru honorer bahasa inggris yang hanya satu-satunya di sekolah Allan itu harus pindah mengajar alasannya sih tuntutan kebutuhan hidup. Maklum, gaji guru honorer sekolah di kampung cukup kecil. Sejak saat itu, setiap jam pelajaran bahasa inggris siswa-siswa hanya bisa membaca buku, dan tak jarang main-main.
Karena kesadarannya, Allan memutuskan untuk belajar denganku sekali seminggu, tepatnya kamis malam. Dengan menempuh perjalanan sejauh tiga jam, setiap minggunya Allan membawa harapan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Cie elah… lebay deh. Oya, semester yang lalu aku juga sempat jadi pembimbing tim olimpiade matematika di sebuah sekolah swasta yang lumayan punya nama di Pekanbaru. Tapi hanya sebentar saja, karena keburu kontraknya habis. Terkadang aku merasa aneh, padahal sewaktu SMA, aku sama sekali tidak pernah mengikuti ajang bergensi seperti ini. Sekali lagi, semuanya bermodal keberuntungan. Karena menurut siswa-siswa yang pernah aku bimbing, soal yang aku bahas selalunya keluar dalam olimpiade.
Sejujurnya aku lelah sekali hari ini. Ingin rasanya aku langsung tidur saja sepulangnya dari kampus tadi. Tapi, sekali lagi rasa lelahku harus mengalah. Hingga akhirnya aku harus menutup hari ini dengan tidur tepat pada pukul 23.30 malam.
Akhir-akhir ini aku memang kurang istirahat, sejak Himpunan Mahasiswa Matematika, organisasi tempat aku bernaung dan mengekspresikan diri, menjadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Wilayah I IKAHIMATIKA Indonesia tanggal 4 – 7 April 2009 yang lalu. Dalam Musyawah Wilayah ini, kami mengundang beberapa Universitas dari 5 propinsi; Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, dan Riau. Lelah, sudahlah pasti. Apalagi aku mendapatkan amanah sebagai Sekretaris panitia. Pembaca yang pernah jadi sekertaris panitia tentu tahu bagaimana pahit dan manisnya jadi seorang sekretaris tanpa wakil ketua panitia, otomatis aku juga merangkap sebagai wakil ketua panitia. Repotnya nggak usah ditanya. Apalagi di tengah-tengah krisis intern yang melanda HIMASKA. Praktis hanya beberapa panitia dengan loyalitas yang luar biasa saja yang memberikan kiprahnya pada HIMASKA.
Semakin dekat detik-detik Musyawarah Wilayah (Muswil) I, maka semakin besar tantangan yang harus aku hadapi. Hampir setiap jam bahkan menitnya handphone-ku mendendangkan lagu I’m Your’s-nya Jason Mraz, sebagai pertanda ada telepon masuk, kalau sms jangan ditanya lagi. Mengalir bagaikan air. Sampai-sampai jari-jariku keriting gara-gara membalas sms-sms itu. Ada yang berasal dari panitia yang bingung karena menghadapi kendala, maupun dari peserta Muswil sendiri yang senantiasa mengkonfirmasikan keberangkatan mereka.
Gara-gara kesibukanku ini, sampai-sampai Kak D, terabaikan deh. Sebagai informasi, Kak D adalah teman dekatku saat ini. Kak D orangnya bersahaja, apa adanya, pengertian, dan mampu meredakan emosiku. Dia nggak banyak menuntut dan nggak neko-neko. Secara fisik dan materi, mungkin dia kalah dari Kak J, mantan pacarku yang sebelumnya. Tapi semua itu nggak berarti bagiku. Yang terpenting adalah saling pengertian, karena cinta tak selalu menuntut pengorbanan (gitu tuh kata Yefrizal, salah seorang adik tingkatku di sela-sela perbincangan kami beberapa waktu yang lalu). Aku sayang sekali dengan Kak D begitu juga sebaliknya Kak D padaku, tapi sejujurnya aku tak merasakan adanya cinta di dalam hatiku untuknya. Selalunya aku meminta komentar dari teman-teman melalui facebook, hampir semua isi komentar sama, aku disuruh menikmati saja, karena yang terbaik bagi seorang perempuan adalah bersama dengan orang yang mencintainya, bukan bersama orang yang dicintainya. Hanya Dede yang meminta aku untuk jujur pada Kak D, menurutnya menjalani hubungan yang bertentangan dengan hati nurani, sangatlah menyakitkan, bukan hanya bagiku, tapi juga Kak D. apakah yang harus aku lakukan? Aku butuh saran dari teman-teman.

Kamis, 26 Maret 2009

Arti Seorang Sahabat


Apakah arti seorang sahabat bagi anda?
Apakah hanya sekedar seseorang yang selalu mendengarkan anda di saat anda butuh.
Tapi dimana anda di saat dia membutuhkan anda.
Menurut saya seorang sahabat adalah salah satu wujud malaikat selain ibu dan keluarga.
Seorang sahabat selalu ada di saat sahabatnya membutuhkannya.
Seorang sahabat selalu mendukung sahabatnya di saat sahabatnya butuh dukungan.
Seorang sahabat selalu memotivasi ketika sahabatnya merasa lemah dan putus asa.
Seorang sahabat adalah anugerah indah yang diberikan Tuhan.

Kita selalu melupakan seseorang yang menyayangi kita dan selalu melindungi serta menssupport kita. Kita selalu lupa akan orang-orang yang selalu mencintai kita.
Kita selalu berkutat pada urusan yang hanya berlabel "segala sesuatu tentang aku"
Kita selalu hanyut pada rutinitas, ambisi, impian, dan cita-cita kita.
Sehingga tanpa kita sadari kita lupa mensyukuri nikmat Tuhan, ya! Kita lupa akan cinta yang dihadirkan Tuhan disisi kita. Kita lupa bahwa ada peran yang sangat besar dari mereka dalam setiap kesuksesan yang kita peroleh.

Sayang sekali, jika akhirnya kita harus menangis dan bersedih, saat kita sadar bahwa orang yang sangat mencintai kita dan ternyata kita juga mencintai mereke sudah tiada lagi di kehidupan ini. Sebelum kita kehilangan mereka, nyatakanlah perasaanmu pada cintamu, ya sahabatmu.

Jika Tuhan Yang Maha Mendengar dan Mengetahui saja menuntut hamba-Nya untuk mengungkapkan perasaan cinta pada-Nya. apatah lagi seorang manusia yang serba terbatas. Selagi kesempatan masih ada, ungkapkanlah, sampaikanlah perasaan cintamu pada sahabatmu.

Kutulis untuk:
Untuk sahabat, penasehat, sekaligus ibuku.
Papa, Brother n Sister
dan Teman Terbaikku, Lia
I Love You So Much

Pembeli Istimewa

Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta kesebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu sederhana di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko berseru, “Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya” . Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.

Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, “Terima kasih atas kunjungan Anda”.

Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko,
“Mengapa harus Anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli”.

Si pemilik toko itu berkata, “ Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang
adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain.”

“Mengapa lain?’ Tanya pelayan.

“Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat penting baginya. Karena
itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya”. Demikian penjelasan sang pemilik toko.

Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita Electric yang terkemuka itu, menutup cerita tadi dengan renungan bahwa setiap pelanggan berhak mendapatkan penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh prestise pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan nilainya.

Dikutip dari artikel, Konosuke Matsushita, Food for Through

Bosan

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"

Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."

Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"

Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."

Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"

Pak Tua : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."

Tamu :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"

Pak Tua:"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"

Tamu :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."

Pak Tua :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."

Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"

Pak Tua :
"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"

Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."

Tamu :"Contohnya? "

Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu :

"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain
sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi.
Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"

Sambil tersenyum Pak Tua berkata:

"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.

Sumber: http://www.gemintang.com/cerita-motivasi-inspirasi/

Sabtu, 21 Maret 2009

Putus Asa

Cerita ini saya persembahkan untuk para pembaca yang sedang merasa putus asa, atau selalu merasa putus asa. Mudah-mudahan setelah baca kisah ini, pembaca bisa kembali bersemangat dalam melewati tiap proses di kehidupan ini. Jadi ingat pesan yg dikirim mama melalui sms, di hari ulang tahunku yang ke-20

“Mudah-mudahan dengan bertambahnya umur, menjadi lebih bijak, dewasa, dan taat kepada Allah yang maha kuasa. Dan bisa menatap masa depan dengan lebih bijaksana, dan suksesnya masa depanmu bergantung pada perjuanganmu hari ini”

Putus Asa

Pada suatu saat, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas-perkakas kerjanya. Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang untuk dilihat calon pembelinya, lengkap dengan harga jualnya. Seperti kalau kita masuk toko hardware, barang yang dijual sungguh menarik, dan semua barang kelihatan sangat berguna sesuiai dengan fungsinya. Harganyapun tidak mahal.

Barang yang dijual antara lain; Dengki, Iri, Tidak Jujur, Tidak Menghargai Orang Lain, Tidak Tahu Terima Kasih, Malas, Dendam, dan lain-lainya.

Di suatu pojok display, ada suatu perkakas yang bentuknya sederhana, sudah agak aus, tetapi harganya sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan yang lain.

Salah satu calon pembelinya bertanya, “Ini alat apa namanya?” Iblis menjawab: ”Itu namanya Putus Asa”, “Kenapa harganya mahal sekali, padahal sudah aus?”. “Ya, karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi. Saya bisa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini dibanding dengan alat lain. Begitu saya berhasil masuk ke dalam hati manusia, saya sangat mudah melakukan apa saja yang saya inginkan pada manusia tersebut. Dan mengapa barang ini menjadi aus?! Barang ini menjadi aus karena saya sering menggunakannya hampir pada semua orang, karena kebanyaan manusia tidak tahu kalau Putus Asa itu milik saya”.

Bukan bermaksud mengurui atau menasehati. Karena yang bisa menasehati diri anda hanyalah anda sendiri, dan hanya andalah motivator terbaik bagi diri anda. Karena hanya anda sendirilah yang mengetahui diri anda melebihi orang lain. Tapi saya ingin semua orang bisa bangkit dari keterpurukan. Hidup tak selamanya indah, dan tak selamanya duka. Hanya orang-orang bijak yang bisa memaknai dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang ada dalam hidupnya. Semoga kita tergolong pada orang-orang bijaksana.

Renungkanlah!!!

Terkadang ada saat-saat dalam hidup
ketika engkau merindukan seseorang
begitu dalam,
hingga engkau ingin mengambilnya
dari angan-anganmu,
lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka;
tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain,
yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan;
penglihatan dapat menipu.
Jangan percaya kekayaan;
kekayaan dapat sirna.
Percayalah pada DIA yang dapat membuatmu tersenyum,
sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan
untuk mengubah hari gelap menjadi terang.

Carilah DIA, yang membuat hatimu tersenyum.
Angankan apa yang engkau ingin angankan;
pergilah kemana engkau ingin pergi;
jadilah seperti yang engkau kehendaki,
sebab hidup hanya satu kali dan
engkau hanya memiliki satu kesempatan
untuk melakukan segala hal yang engkau ingin
lakukan.

Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk
membuatmu tersenyum,
cukup pencobaan untuk membuatmu kuat,
cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu
manusiawi,
dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu
bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus
memiliki yang terbaik dari segala sesuatu;
mereka hanya mengoptimalkan
segala sesuatu yang datang dalam perjalanan
hidup mereka.

Cinta dan Waktu

Beberapa waktu yang lalu aku pernah membaca sebuah cerita yang sebuah menyentuh sekaligus memberikanku sebuah inspirasi, yah bisa dikatakan begitu lah…
Makanya aku penegn berbagi pada pembaca semua.
Semoga bermanfaat…U(^o^)U

Cinta dan Waktu

Alkisah di sebuah pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan denganbaik.

Namun suatu ketika, datang baia menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenag dan tak punya perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaky. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti erahu ini tenggelam. Lagipula tak ada temapt lagi bagimu di perahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembiran karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta

Air makin tinggi membasahi Cinta sa,api ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanati kamu mengotori perahuku yang indah ini”. Sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orangtua itu menurunkan Cinta dan segera pergi agi. Pada saat itulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orangtua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya pada seorang penduduk tua di pulai itu, siapa sebenarnya orangtua it “Oh, orangtua tadi? Dia adalah Waktu.” Kata orang itu. “Tapi mengapa ia menyelamatkan aku? Aku tidak mengenalnya. Bahan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” Tanya Cinta heran. “Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu…”

Selasa, 17 Maret 2009

Bimbang

aku bingung sekali..

Malam tadi, aku baru ajah dapat telp dari mama..

"Rini, belajarnya yang semangat ya, nak. Kalau bisa jangan mikirin atau pacaran dulu. Konsentrasi ke kuliah aja dulu. jangan mikir yang macem-macem"

Terang ajah aku bingung..

Kenapa tiba-tiba mama bisa ngomong masalh ini.

Padahal sebelumnya mama ga pernah ngomong sperti itu.

Mama seolah tahu ajah kalau akau mulai macem-macem disini.

sejujurnya saat in ak sedang dekat dengan seseorang yang jauh disana.

Tak perlulah kusebutkan daerahnya.

tapi harus bagaimana...??

Aku tinggalkan saja atau...