Blog ini adalah sarana pelampiasan emosi dalam diri ini, kadang marah, sedih, bahagia, dongkol.. dll.
jadi isinya lebih banyak curhatan ajah sih..

Dwi Afrini Risma. Com

Welcome

Maked by a girl who is becoming a woman

Selasa, 21 April 2009

Do'a dikala ragu akan dirinya...


Sahabat, beberapa waktu yang lalu.
Seorang teman yang budiman memberikan aku secarik kertas.
Yang isinya menyentuh hatiku.
Tulisan ini saya posting khusus,
Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih,
nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan.
Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Bila Aku Jatuh Cinta





Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !

My Beautiful Day


Today is my birthday, I’m really happy. Mama rela menyisihkan waktunya khusus untuk merayakan ulang tahunku yang ke-21. Gitu juga papa dan atri. Mereka rela ditinggal mama di Dumai, Cuma karena aku. I love you all.

Saat ini, meskipun mama sudah kembali pulang, tapi aku cukup bahagia dan senang sekali. Sms, telepon ucapan selamat ulangtahun tak henti-hentinya berdatangan sejak pukul 00.01 malam tadi. Jadinya, aku masih mengantuk berat karena tak bisa tiduk dengan nyenyak semalaman. Tak hanya itu, sih. Semalam aku juga diguyur dengan air, telur, dan krim kue tart oleh anak-anak kostku. Wah pokoknya habis deh gue. Sebagai informasi nih, mama dan papa Alhamdulillah punya rumah di sini. Jadi dari pada aku menghuninya sendiri, papa dan mama memutuskan dijadikan kost-kostan ajah. Dikerjain oleh hampir 20 orang. Wah ampun deh, lumayan ribet juga. suara teriakan, derai tawa terdengar selama acara lempar-lempar telor. Tak hanya aku yang kena, hampir semua juga kena imbasnya. What a beautiful day, and will never be forgotten.

Hari ini adalah hari pertama aku menginjak usia 22 tahun. Aku tak tahu harus bagaimana, haruskah aku bahagia dengan ulang tahunku atau justru harus bersedih. Karena terang saja, usia kehidupanku alias jatah hidupku berkurang satu tahun. Aku ingin sekedar merefleksi, melihat kembali apa saja yang sudah aku lakukan selama 21 tahun yang lalu, khususnya setahun terakhir ini. Rasa-rasanya aku hanya menghabiskan waktuku untuk hal yang kurang bermanfaat. Andai saja waktu bisa diputar kembali. Akan tetapi, meskipun itu dapat terjadi, sungguh tak pernah ada jaminan semuanya akan menjadi lebih baik. Yang harus aku lakukan adalah memanfaatkan usiaku yang tersisa ini untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Aku benar-benar bahagia hari ini. Aku kira setelah mengantarkan mama ke terminal semua kebahagiaanku akan serta merta berakhir, tetapi nyatanya hari ini aku tak henti-hentinya mendapatkan kebaikan, “Alhamdulillahi bini’mati tutimmatsholihah”… kebahagiaan tak henti-hentinya aku dapatkan. Tepat di tengah hari ini, aku dikejutkan oleh kedatangan teman-teman dari HIMASKA, wadah penyaluran aspirasi dan kreatifitas mahasiswa matematika FMIPA UR (Sekedar informasi lagi nih, Universitas Riau yang sebelumnya dikenal sebagai UNRI kini diubah singkatannya jadi UR, atas pertimbangan sering terjadinya kesalahan pengiriman surat), khususnya bagi diriku sendiri. Tiba-tiba saja Galang (Bupati HIMASKA) mengirimkan sms padaku, katanya mau ke rumah.

Awalnya kukira dia ingin mengambil surat keterangan aktif organisasi yang sebelumnya dia perintahkan padaku untuk membuatnya. Terang saja aku kelabakan, bagaimana tidak?! Aku benar-benar lupa membuatnya. ‘damn’, pikirku. Pelupa banget sih aku jadi sekretaris. Galang yang sebelumnya hampir nggak pernah marah padaku, tiba-tiba saja marah hanya karena surat tersebut dan karena aku tidak hadir pada rapat pengurus semalam. Seperti biasa, aku mencoba menjelaskan kejadiannya kemudian mecoba seupaya mungkin menetralisir keadaan dan tidak terpancing emosi. Karena aku tahu Galang seperti apa, dan sungguh aku tak ingin menyiram minyak di atas api. Galang terus saja mencoba membuat aku kesal, but once again it does not work.

Di tengah-tengah perdebatan itu, tiba-tiba saja Ria, Yessie, Nola dan Ridho (adik Yessie) datang membawa sebuah kue tart cokelat berbentuk hati sambil menyanyikan lagu Happy birthday. Berselang kemudian datanglah Nofri alias adik berotot (aku gelar begitu karena badannya six pack gitu, isinya otot semua), Rahmat atau lebih senang dipanggil AmeQ Nasution, dan bang Defil sobat bandel-bandelanku.

Surprise, really surprise. Sebelumnya aku memang pernah punya mimpi seperti ini, tapi aku segera membuang impianku jauh-jauh karena aku sadar, aku bukan siapa-siapa. Tapi kali ini aku sungguh terharu, ternyata mereka begitu sayang padaku hingga merelakan hari libur mereka hanya untuk bikin surprise party buatku. Semalam aku sempat kesal juga sih, karena mereka nggak ada yang datang di acara makan-makan padahal sebelumnya aku sudah mengundang mereka.
Kak D juga bikin aku senang banget. Semakin hari aku semakin sayang padanya. Cie-cie… Oh ya, hari ini aku juga jadi lega. Sebabnya temanku Ali Assiri yang berasal dari Aceh itu, ternyata tak lupa ataupun marah padaku. Beliau rupanya sedang survey ke hutan sejak sebulan yang lalu, makanya loose contact secara di hutan nggak ada sinyal. Jadi hpnya dititip ke Dilla perempuan yang sangat dicintainya. Akhirnya aku bisa ngobrol dengannya, lumayan penasaran dengan wanita yang bikin Ali klepek-klepek. Hehehe… abisnya, orang se-gokil Ali kok bisa ditaklukkan hatinya. Berarti perempuan ini luar biasa. Ternyata dugaanku benar, Dilla orangnya welcome banget. Pokoknya pas deh buat Ali.

Ngomong-ngomong, aku juga dapat ucapan met ultah dari orang yang sama sekali tak aku duga. Dulu aku pernah berharap dapat ucapan met ultah darinya,tapi just forget it, he never care. But just now I see on my F… he commented and say happy birthday. Eventhough just that’s words but I’m happy enough my dreams become true. Coz it’s the only wish that never became true before. Ye elah, kacau bahasanya deh. Pokoknya hari ini aku happy banget, meskipun my BROTHER sama sekali nggak ngucapin, tapi aku yakin. Dia yang jauh disana selalu ingat padaku, karena kami punya kontak batin sebagai saudara yang takkan pernah terpisahkan. Karena memisahkan pikiran aku darinya sama artinya memisahkan darahku dari tubuhku.

Thank you Allah SWT.
Thanks mama, papa, brother, sister, and my beloved friend. Wish all the best for all of us.

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...


dari Indrianti


Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...

Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... � Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

....setelah itu, ia kembali bertanya...

" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?"

Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari tenteng dia..." ia pun mengambil buku itu

"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu

Mengurangi Kelelahan Mata Ketika Membaca Komputer



1. Aturlah cahaya sehingga tidak terlalu tajam atau terlalu lemah. Kamu tidak usah membelalakkan atau mengecilkan mata. Lebih bagus lagi, tambahkan semacam filter yang mengurangi ketajaman pada monitor (untuk televisi tambahkan beam scope)

2. Biasakan melihat ke layar secara keseluruhan, jangan terlalu terpaku pada huruf atau cursor.

3. Istirahatlah melihat untuk mencegah kelelahan dengan:

a. Mengedipkan mata

b. Melihat ke arah lain, dekat dan jauh, beberapa kali lalu lanjutkan

4. Tiap setengah jam, gerakkan leher dan bahu, pantat dan kaki, juga otot-otot mukamu. Lalu mulai lagi. Atau, berjalanlah barang sebentar.

5. Di optikal kamu dapat memesan kacamata dengan Datalit BT Colour, jenis kaca yang diperuntukkan operator komputer.

6. Letakkan komputer di depanmu sedemikian rupa sehingga jarak mata ke layar kurang lebih 55 cm. (Speed Reading, Soedarso, 2001)

I'm Just Me


“Kak Syanti… Tolong keluarin embernya dong…”, teriakku dari luar kamar mandi.
“Ya, bentar, kakak juga mau selesai”, jawab Kak Syanti.
“Mau ngapain dek? Pake ember segala”, Kak Syanti kemudian keluar dari kamar mandi.
“Biasa, nyuci motor. Tadi habis ganti oli, sekalian diservis.”
“So..?!”
“ya, dicucilah. Tuh udah kotor juga. Maklumlah, udah hapir satu minggu ini, Pekanbaru diguyur hujan mulu.” Jawabku sembari mengambil ember yang langsung ku isi air kemudian kembali ke halaman belakang rumah.
“Kakak temani ya, sambil ngobrol kerjanya. So, ga terasa deh kerjaannya.” Tawarnya padaku.
“Yah… terserah kakak ajah deh.”
Setelah selesai mengisi ember-ember tersebut, aku pun segera memulai aksi. Sepeda motorku sudah menjerit-jerit minta mandiin dari beberapa hari yang lalu. Sebenaranya nggak kotor-kotor amat sih, hanya saja sejak motorku beralih tangan dari adikku kepada aku, inlah kali pertama ia berada dalam kondisi yang memprihatinkan (menurut standar penilaianku lho… klo kamu mungkin punya standar penilaian yang berbeda).
Tak lama setelah aku memulai aksi bersih-bersih, Kak Syanti pun datang membawa cermin, kapas, dan peralatan-peralatan cewe lainnya yang tidak aku ketahui detailnya (ya, jelas ajah lah, secara aku kan lagi konsentrasi ke motor).
“Dek, kok ga dicuci di bengkel ajah sih? Cuma sepulur ribu kok. Dari pada capek-capek kayak gini. Pulang kuliah langsung sibuk di organisasi, baru pulang ke rumah. Eh, baru nyampe langsung cuci motor. Nggak ada istirahatnya lho, minimal duduk dulu lah, hilangkan capeknya. Nanti sakit loh!”
Komentar Kak Syanti di sela-sela kesibukannya mengobrak-abrik mukanya (menurutnya sih “perawatan wajah”, tapi kalau perawatan sebegitu sakitnya?! Ih, takut ah!). sebenarnya Kak Syanti bener juga sih, seharian aku belum istirahat sama sekali. Seluruh waktuku hari ini tak ada yang terbuang sia-sia. Sudah seperti orang sibuk saja. Tapi apa kesibukannya, aku juga nggak ngerti.
“Bener sih, tapi kalau nyuci sendiri Cuma seperempatnya kak, dua ribu lima ratus, udah dapat sampo dan pengkilap motornya. Kalau masalah sakit, insyaallah nggak lah. Justru kemungkinan justru jadi kurus. Hehehehe..”, candaku.
“Lagipula, pasti banyak yang senanglah kalau Rini kurus!!” jawabku enteng sambil mengusap-usap perutku yang tambun. Memang, aku bertubuh besar, malahan dari pertama kali aku menghirup udara di muka bumi ini dengan system respirasi yang diciptakan special buatku, aku belum pernah merasakan yang namanya kurus. Tapi, kurasakan banyak hikmah yang aku dapatkan dibalik nikmat Allah ini, ya salah satunya aku nggak jadi playgirl… wakakaka… becanda doang kok, tapi beneran lho, dengan bertubuh super alias ekstra gede seperti ini, sekurang-kurangnya aku bisa menekan biaya hidup. Terutama kalau masalah baju, maklum aja kalau orang gemuk tuh susah nyari kostumnya, hanya di tempat-tempat tertentu aja, dan jumlahnya juga terbatas. Nggak kebayang deh kalau misalnya aku bertubuh langsing, pasti setiap minggunya aku tuh butuh budget yang besar buat sekedar shopping, ya.. seperti cewe-cewe lainnya.
Ya, inilah aku dan kehidupanku. Namaku Rini seorang mahasiswa semester enam jurusan matematika di FMIPA Universitas Riau. Kedengarannya memang sedikit mengerikan, matematika. Hampir setiap orang nge-judge bahwa matematika tuh sulit banget. Bahkan tak jarang ketika lagi chatting di dunia maya, setiap kali mereka menanyakan program studi yang aku jalani, pasti sebagian dari mereka berdecak kagum padaku. Selanjutnya aku dibilang pintar. Padahal, aku hanyalah mahasiswa dengan kemampuan biasa-biasa saja. Tak terlalu bagus, dan juga tak terlalu buruk. Aku juga tak ingat dengan pasti mengapa aku bisa tiba-tiba memilih jurusan matematika di saat pengisian formulir SPMB, hampir tiga tahun yang silam. Tapi, sekali lagi, mungkin inilah takdir Tuhan, aku hanya bisa bersyukur dan memanfaatkan kepercayaan yang diberikan padaku sebaik-baiknya.
Berbicara masalah belajar, aku tuh cenderung lebih suka menulis seperti ini daripada harus repot-repot mikirin UTS yang akan aku hadapi besok pagi. Aku hanya mahasiswa biasa yang tak punya prestasi yang luar biasa yang cukup membanggakan. Ya, I’m just me.
“Kak, malam ini Allan less ga?” tanyaku pada Kak santi yang sekarang sedang mengkilapkan kuku-kuku di jari-jarinya.
“Ya iya lah dek, Allan udah mau UN nih. Kakak risau dengan ujiannya. Tolong dikasi trik-trik jitunya ya, Rin. Kakak pesimis lho dengan Allan. Melihat gayanya yang ogah-ogahan bikin kakak jadi gimana gitu.”
“Pada dasarnya Allan tuh anaknya pintar loh, Kak. Hanya saja, dia malas banget buka kamus, jadi vocabnya terbatas banget. Tapi jika dibandingkan dari pertemuan pertama, progresnya lumyan lho. Sekarang dia udah bisa mengartikan dan memahami reading yang bikin pusing itu.”
Oh,ya. Selain kuliah, aku juga mengisi waktu luang buat ngajarin Allan adiknya Kak Santi bahasa Inggris. Aku nggak minta bayaran sih, soalnya yang ngajarnya nggak qualified, kemampuanku sangat terbatas hanya bermodal pelajaran SMA dulu. Karena bahasa Inggrisku juga nggak bagus-bagus amat. Allan belajar denganku sejak proses pembelajaran bahasa inggris di sekolahnya serta merta berhenti. Guru honorer bahasa inggris yang hanya satu-satunya di sekolah Allan itu harus pindah mengajar alasannya sih tuntutan kebutuhan hidup. Maklum, gaji guru honorer sekolah di kampung cukup kecil. Sejak saat itu, setiap jam pelajaran bahasa inggris siswa-siswa hanya bisa membaca buku, dan tak jarang main-main.
Karena kesadarannya, Allan memutuskan untuk belajar denganku sekali seminggu, tepatnya kamis malam. Dengan menempuh perjalanan sejauh tiga jam, setiap minggunya Allan membawa harapan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Cie elah… lebay deh. Oya, semester yang lalu aku juga sempat jadi pembimbing tim olimpiade matematika di sebuah sekolah swasta yang lumayan punya nama di Pekanbaru. Tapi hanya sebentar saja, karena keburu kontraknya habis. Terkadang aku merasa aneh, padahal sewaktu SMA, aku sama sekali tidak pernah mengikuti ajang bergensi seperti ini. Sekali lagi, semuanya bermodal keberuntungan. Karena menurut siswa-siswa yang pernah aku bimbing, soal yang aku bahas selalunya keluar dalam olimpiade.
Sejujurnya aku lelah sekali hari ini. Ingin rasanya aku langsung tidur saja sepulangnya dari kampus tadi. Tapi, sekali lagi rasa lelahku harus mengalah. Hingga akhirnya aku harus menutup hari ini dengan tidur tepat pada pukul 23.30 malam.
Akhir-akhir ini aku memang kurang istirahat, sejak Himpunan Mahasiswa Matematika, organisasi tempat aku bernaung dan mengekspresikan diri, menjadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Wilayah I IKAHIMATIKA Indonesia tanggal 4 – 7 April 2009 yang lalu. Dalam Musyawah Wilayah ini, kami mengundang beberapa Universitas dari 5 propinsi; Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, dan Riau. Lelah, sudahlah pasti. Apalagi aku mendapatkan amanah sebagai Sekretaris panitia. Pembaca yang pernah jadi sekertaris panitia tentu tahu bagaimana pahit dan manisnya jadi seorang sekretaris tanpa wakil ketua panitia, otomatis aku juga merangkap sebagai wakil ketua panitia. Repotnya nggak usah ditanya. Apalagi di tengah-tengah krisis intern yang melanda HIMASKA. Praktis hanya beberapa panitia dengan loyalitas yang luar biasa saja yang memberikan kiprahnya pada HIMASKA.
Semakin dekat detik-detik Musyawarah Wilayah (Muswil) I, maka semakin besar tantangan yang harus aku hadapi. Hampir setiap jam bahkan menitnya handphone-ku mendendangkan lagu I’m Your’s-nya Jason Mraz, sebagai pertanda ada telepon masuk, kalau sms jangan ditanya lagi. Mengalir bagaikan air. Sampai-sampai jari-jariku keriting gara-gara membalas sms-sms itu. Ada yang berasal dari panitia yang bingung karena menghadapi kendala, maupun dari peserta Muswil sendiri yang senantiasa mengkonfirmasikan keberangkatan mereka.
Gara-gara kesibukanku ini, sampai-sampai Kak D, terabaikan deh. Sebagai informasi, Kak D adalah teman dekatku saat ini. Kak D orangnya bersahaja, apa adanya, pengertian, dan mampu meredakan emosiku. Dia nggak banyak menuntut dan nggak neko-neko. Secara fisik dan materi, mungkin dia kalah dari Kak J, mantan pacarku yang sebelumnya. Tapi semua itu nggak berarti bagiku. Yang terpenting adalah saling pengertian, karena cinta tak selalu menuntut pengorbanan (gitu tuh kata Yefrizal, salah seorang adik tingkatku di sela-sela perbincangan kami beberapa waktu yang lalu). Aku sayang sekali dengan Kak D begitu juga sebaliknya Kak D padaku, tapi sejujurnya aku tak merasakan adanya cinta di dalam hatiku untuknya. Selalunya aku meminta komentar dari teman-teman melalui facebook, hampir semua isi komentar sama, aku disuruh menikmati saja, karena yang terbaik bagi seorang perempuan adalah bersama dengan orang yang mencintainya, bukan bersama orang yang dicintainya. Hanya Dede yang meminta aku untuk jujur pada Kak D, menurutnya menjalani hubungan yang bertentangan dengan hati nurani, sangatlah menyakitkan, bukan hanya bagiku, tapi juga Kak D. apakah yang harus aku lakukan? Aku butuh saran dari teman-teman.