Blog ini adalah sarana pelampiasan emosi dalam diri ini, kadang marah, sedih, bahagia, dongkol.. dll.
jadi isinya lebih banyak curhatan ajah sih..

Dwi Afrini Risma. Com

Welcome

Maked by a girl who is becoming a woman

Kamis, 26 Maret 2009

Arti Seorang Sahabat


Apakah arti seorang sahabat bagi anda?
Apakah hanya sekedar seseorang yang selalu mendengarkan anda di saat anda butuh.
Tapi dimana anda di saat dia membutuhkan anda.
Menurut saya seorang sahabat adalah salah satu wujud malaikat selain ibu dan keluarga.
Seorang sahabat selalu ada di saat sahabatnya membutuhkannya.
Seorang sahabat selalu mendukung sahabatnya di saat sahabatnya butuh dukungan.
Seorang sahabat selalu memotivasi ketika sahabatnya merasa lemah dan putus asa.
Seorang sahabat adalah anugerah indah yang diberikan Tuhan.

Kita selalu melupakan seseorang yang menyayangi kita dan selalu melindungi serta menssupport kita. Kita selalu lupa akan orang-orang yang selalu mencintai kita.
Kita selalu berkutat pada urusan yang hanya berlabel "segala sesuatu tentang aku"
Kita selalu hanyut pada rutinitas, ambisi, impian, dan cita-cita kita.
Sehingga tanpa kita sadari kita lupa mensyukuri nikmat Tuhan, ya! Kita lupa akan cinta yang dihadirkan Tuhan disisi kita. Kita lupa bahwa ada peran yang sangat besar dari mereka dalam setiap kesuksesan yang kita peroleh.

Sayang sekali, jika akhirnya kita harus menangis dan bersedih, saat kita sadar bahwa orang yang sangat mencintai kita dan ternyata kita juga mencintai mereke sudah tiada lagi di kehidupan ini. Sebelum kita kehilangan mereka, nyatakanlah perasaanmu pada cintamu, ya sahabatmu.

Jika Tuhan Yang Maha Mendengar dan Mengetahui saja menuntut hamba-Nya untuk mengungkapkan perasaan cinta pada-Nya. apatah lagi seorang manusia yang serba terbatas. Selagi kesempatan masih ada, ungkapkanlah, sampaikanlah perasaan cintamu pada sahabatmu.

Kutulis untuk:
Untuk sahabat, penasehat, sekaligus ibuku.
Papa, Brother n Sister
dan Teman Terbaikku, Lia
I Love You So Much

Pembeli Istimewa

Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta kesebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu sederhana di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko berseru, “Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya” . Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.

Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, “Terima kasih atas kunjungan Anda”.

Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko,
“Mengapa harus Anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli”.

Si pemilik toko itu berkata, “ Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang
adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain.”

“Mengapa lain?’ Tanya pelayan.

“Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat penting baginya. Karena
itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya”. Demikian penjelasan sang pemilik toko.

Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita Electric yang terkemuka itu, menutup cerita tadi dengan renungan bahwa setiap pelanggan berhak mendapatkan penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh prestise pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan nilainya.

Dikutip dari artikel, Konosuke Matsushita, Food for Through

Bosan

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"

Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."

Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"

Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."

Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"

Pak Tua : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."

Tamu :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"

Pak Tua:"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"

Tamu :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."

Pak Tua :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."

Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"

Pak Tua :
"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"

Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."

Tamu :"Contohnya? "

Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu :

"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain
sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi.
Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"

Sambil tersenyum Pak Tua berkata:

"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.

Sumber: http://www.gemintang.com/cerita-motivasi-inspirasi/

Sabtu, 21 Maret 2009

Putus Asa

Cerita ini saya persembahkan untuk para pembaca yang sedang merasa putus asa, atau selalu merasa putus asa. Mudah-mudahan setelah baca kisah ini, pembaca bisa kembali bersemangat dalam melewati tiap proses di kehidupan ini. Jadi ingat pesan yg dikirim mama melalui sms, di hari ulang tahunku yang ke-20

“Mudah-mudahan dengan bertambahnya umur, menjadi lebih bijak, dewasa, dan taat kepada Allah yang maha kuasa. Dan bisa menatap masa depan dengan lebih bijaksana, dan suksesnya masa depanmu bergantung pada perjuanganmu hari ini”

Putus Asa

Pada suatu saat, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas-perkakas kerjanya. Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang untuk dilihat calon pembelinya, lengkap dengan harga jualnya. Seperti kalau kita masuk toko hardware, barang yang dijual sungguh menarik, dan semua barang kelihatan sangat berguna sesuiai dengan fungsinya. Harganyapun tidak mahal.

Barang yang dijual antara lain; Dengki, Iri, Tidak Jujur, Tidak Menghargai Orang Lain, Tidak Tahu Terima Kasih, Malas, Dendam, dan lain-lainya.

Di suatu pojok display, ada suatu perkakas yang bentuknya sederhana, sudah agak aus, tetapi harganya sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan yang lain.

Salah satu calon pembelinya bertanya, “Ini alat apa namanya?” Iblis menjawab: ”Itu namanya Putus Asa”, “Kenapa harganya mahal sekali, padahal sudah aus?”. “Ya, karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi. Saya bisa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini dibanding dengan alat lain. Begitu saya berhasil masuk ke dalam hati manusia, saya sangat mudah melakukan apa saja yang saya inginkan pada manusia tersebut. Dan mengapa barang ini menjadi aus?! Barang ini menjadi aus karena saya sering menggunakannya hampir pada semua orang, karena kebanyaan manusia tidak tahu kalau Putus Asa itu milik saya”.

Bukan bermaksud mengurui atau menasehati. Karena yang bisa menasehati diri anda hanyalah anda sendiri, dan hanya andalah motivator terbaik bagi diri anda. Karena hanya anda sendirilah yang mengetahui diri anda melebihi orang lain. Tapi saya ingin semua orang bisa bangkit dari keterpurukan. Hidup tak selamanya indah, dan tak selamanya duka. Hanya orang-orang bijak yang bisa memaknai dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang ada dalam hidupnya. Semoga kita tergolong pada orang-orang bijaksana.

Renungkanlah!!!

Terkadang ada saat-saat dalam hidup
ketika engkau merindukan seseorang
begitu dalam,
hingga engkau ingin mengambilnya
dari angan-anganmu,
lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka;
tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain,
yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan;
penglihatan dapat menipu.
Jangan percaya kekayaan;
kekayaan dapat sirna.
Percayalah pada DIA yang dapat membuatmu tersenyum,
sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan
untuk mengubah hari gelap menjadi terang.

Carilah DIA, yang membuat hatimu tersenyum.
Angankan apa yang engkau ingin angankan;
pergilah kemana engkau ingin pergi;
jadilah seperti yang engkau kehendaki,
sebab hidup hanya satu kali dan
engkau hanya memiliki satu kesempatan
untuk melakukan segala hal yang engkau ingin
lakukan.

Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk
membuatmu tersenyum,
cukup pencobaan untuk membuatmu kuat,
cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu
manusiawi,
dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu
bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus
memiliki yang terbaik dari segala sesuatu;
mereka hanya mengoptimalkan
segala sesuatu yang datang dalam perjalanan
hidup mereka.

Cinta dan Waktu

Beberapa waktu yang lalu aku pernah membaca sebuah cerita yang sebuah menyentuh sekaligus memberikanku sebuah inspirasi, yah bisa dikatakan begitu lah…
Makanya aku penegn berbagi pada pembaca semua.
Semoga bermanfaat…U(^o^)U

Cinta dan Waktu

Alkisah di sebuah pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan denganbaik.

Namun suatu ketika, datang baia menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenag dan tak punya perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaky. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti erahu ini tenggelam. Lagipula tak ada temapt lagi bagimu di perahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembiran karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta

Air makin tinggi membasahi Cinta sa,api ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanati kamu mengotori perahuku yang indah ini”. Sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu”, kata Cinta. “Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orangtua itu menurunkan Cinta dan segera pergi agi. Pada saat itulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orangtua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya pada seorang penduduk tua di pulai itu, siapa sebenarnya orangtua it “Oh, orangtua tadi? Dia adalah Waktu.” Kata orang itu. “Tapi mengapa ia menyelamatkan aku? Aku tidak mengenalnya. Bahan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” Tanya Cinta heran. “Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu…”

Selasa, 17 Maret 2009

Bimbang

aku bingung sekali..

Malam tadi, aku baru ajah dapat telp dari mama..

"Rini, belajarnya yang semangat ya, nak. Kalau bisa jangan mikirin atau pacaran dulu. Konsentrasi ke kuliah aja dulu. jangan mikir yang macem-macem"

Terang ajah aku bingung..

Kenapa tiba-tiba mama bisa ngomong masalh ini.

Padahal sebelumnya mama ga pernah ngomong sperti itu.

Mama seolah tahu ajah kalau akau mulai macem-macem disini.

sejujurnya saat in ak sedang dekat dengan seseorang yang jauh disana.

Tak perlulah kusebutkan daerahnya.

tapi harus bagaimana...??

Aku tinggalkan saja atau...