Blog ini adalah sarana pelampiasan emosi dalam diri ini, kadang marah, sedih, bahagia, dongkol.. dll.
jadi isinya lebih banyak curhatan ajah sih..

Dwi Afrini Risma. Com

Welcome

Maked by a girl who is becoming a woman

Jumat, 29 Januari 2010

Untuk Saudariku Yang Sedang Dimabuk Cinta.

Cinta.. oh cinta… Haruskah seorang perempuan larut dan terbuai dengan kata-kata indah namun berbisa yang diucapkan oleh seorang pengagum cinta? Mungkin bagi sebagian orang, hal ini terdengar picik. Tapi sesungguhnya andaikan kita para perempuan sedikit lebih sadar dan membuka mata hati.

Cinta memang susah didefenisikan dengan kata-kata, seperti kata Neo dalam salah satu video klipnya, jika ada sebuah kata yang lebih agung selain cinta, maka kata itupun tak cukup gambarkan apa itu cinta. Atau seperti kata Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih ,
“Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar. Namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah cinta ternyata lebih lemah terang, sementra pena begitu tergesa-gesa menuliskannya, kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta, akar terbaring tak berdaya, bagaikan keledai terbaring dalam lumpur”.
Begitulah hakikat cinta yang pasti dirasakan oleh setiap insan yang bernyawa. Sungguh cinta begitu agung. Tapi cinta yang seperti apa?!

Hari ini aku kembali dibuat tersadar akan betapa jauhnya arti cinta yang sebenarnya dari kehidupan kita. Jika diresapi, cinta yang kita rasakan tak lagi seperti kalimat Ayatul Husna di film yang sama:

“cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri jadi mawar, mengubah cuka jadi anggur, mengubah malang jadi untung, mengubah sedih jadi riang, mengubah setan jadi nabi, mengubah iblis jadi malaikat, mengubah sakit jadi sehat, mengubah bakhil jadi dermawan, mengubah kandang jadi taman, mengubah penjara jadi istana, mengubah amarah jadi ramah, mengubah musibah jadi muhibah”
Tren cinta, atau pacaran kini telah berubah kiblat menjadi kebalikan dari semua kata-kata Ayatul Husna tersebut. Lebih bobroknya lagi, cinta zaman sekarang tak lagi memandang nilai moral apalagi agama. Sesuatu yang dikatakan dengan jelas sebagai hal yang dilarang, seolah menjadi halal karena alasan cinta. Inikah cinta?

Saudariku yang kini tengah dimabuk asmara, tidakkah engkau sadar bahwa lelaki itu hanya ingin menghisap madumu dengan menuntutmu memberikan pembuktian cinta sebagai alasannya. Apakah kamu yakin bahwa dengan semua yang seharusnya menjadi hak suamimu, maka ia akan menjadi suamimu kelak. Saudariku, janganlah engkau berbangga hati atas semua kesalahan itu, karena jika sesungguhnya engkau mengetahui apa yang dibicarakan oleh kekasihmu dan teman-temannya jika berada di belakangmu, kamu akan menyadari dan menyesali bahwa betapa bodohnya kamu karena dengan mudahnya telah menjadi korban dari bujuk rayunya. Apa yang engkau dapat dari pengorbanan cintamu, dirimu bukan hanya dikucilkan masyarakat, juga dibenci oleh Allah, Sang Kekasih sejati yang tak pernah berhenti mengasihi hamba-Nya.

Saudariku, janganlah engkau sia-siakan apa yang telah Allah karuniakan padamu. Tidakkah engkau merasa iba dengan kedua orangtuamu yang telah membesarkanmu dan mempercayaimu. Percayalah, sesungguhnya cinta berasal dari Allah, jadi cinta tak pernah menyulitkanmu, karena Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang tak akan pernah menyakiti hamba-Nya. Cintailah orang-orang yang kamu cintai dengan mencintai dirimu sendiri.

Untuk saudariku yang sedang jatuh cinta, ingatlah. Sesungguhnya Setan itu licik, maka jangan sampai engkau tergoda oleh tipu dayanya. Sudah banyak yang menjadi hamba cinta kemudian menjadi korbannya. Ambillah pelajaran dari kisah-kisah yang telah lalu, kemudian bentengilah dirimu dengan iman, islam, dan ihsan.

Saudariku, janganlah sedikitpun timbul keraguanmu akan kehilangan cinta dalam hidupmu, karena logikanya… jika seorang lelaki benar-benar mencintaimu, maka ia akan memintamu dari orangtuamu, dia akan benar-benar melindungi serta menjagamu, dan tak akan berani menyentuh apalagi menyakiti orang yang disayanginya. Bersabarlah. Hiasi dirimu dengan iman dan akhlak yang mulia, Karena sesuai dengan janji Allah, seorang wanita baik-baik hanya untuk lelaki yang baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar